Gedong
Kembar adalah sebutan masyarakat pribumi. Disebut demikian, karena
bangunan itu terdiri atas dua buah dengan bentuk yang sama dan terletak
berdampingan, seperti pintu gerbang. Kapan (tahun berapa) tepatnya kedua
bangunan itu didirikan, belum diketahui secara pasti. Namun dapat
dipastikan kedua bangunan itu dibuat atas prakarsa pemerintah
keresidenan, karena bangunan itu adalah bangunan permanen dengan gaya
arsitektur Eropa.
Diduga
kedua bangunan itu didirikan pada paruh kedua abad ke-19, setelah kota
Purwakarta berkedudukan sebagai ibukota Keresidenan Karawang (sejak
1854). Bila dugaan itu benar, berarti sampai saat ini Gedong Kembar
telah berusia lebih-kurang satu abad.
Apa
fungsi utama kedua bangunan itu pada masa Hindia Belanda, juga belum
diketahui. Namun yang jelas bangunan tersebut merupakan sarana yang
turut memperindah kota Purwakarta sebagai ibukota keresidenan. Boleh
jadi kedua bangunan itu merupakan pintu gerbang ke arah stasion kereta
api.
Menurut
cerita seorang tokoh masyarakat Purwakarta, pada perempat pertama abad
ke-20, gedung sebalah utara adalah Toko Sepatu “Janam”, toko sepatu
terbesar di Purwakarta milik Cina. Pada zaman pendudukan Jepang, gedung
sebelah selatan menjadi toko potret milik Jepang (Bratadidjaja, wawancara, 23 Mei 2005 dan Sumantapura, wawancara, 11 Juni 2005).
Pada zaman revolusi kemerdekaan, gedung sebelah utara difungsikan
sebagai Markas BKR. Dalam waktu selanjutnya, Gedung Kembar beberapa kali
beralih fungsi, antara lain menjadi toko dan sekretariat koperasi.
Gedung sebelah utara pernah menjadi Kantor Polsek Kota Purwkarta,
kira-kira tahun 1985 – 1987 (Bratadidjaja, wawancara, 23 Mei 2005).
Walaupun
data mengenai fungsi Gedung Kembar dari zaman ke zaman tempo dulu belum
banyak ditemukan, namun makna bangunan itu tidak terpisahkan dari
perjalanan sejarah kota Purwakarta sampai sekarang. Oleh karena itu,
Gedung Kembar pun memiliki nilai sejarah, tetapi nilainya lebih rendah
dari nilai sejarah bangunan tua lain di kota Purwakarta, yaitu Pendopo,
Gedung Keresidenan, dan Stasion Kereta Api.
Sekarang kondisi Gedung Kembar sudah mengalami pemugaran tanpa merubah
yang menjadi ciri khas bangunan itu sendiri dan tertata dengan sangat
megahnya. Bahkan pada saat ini gedung kembar yang sebelah utara
digunakan sebagai Kantor Bupati Purwakarta. Sedangkan yang sebelah
selatan difungsikan sebagai Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten
Purwakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar